Sirnoboyo Enterpreneurship Day 2024

Sirnoboyo Enterprneurship Day 2024

Pada tanggal 3 Agustus 2024 Tim KKN PPM UGM mengadakan acara Sirnoboyo Enterpreneurship Day. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan pengolahan UMKM dengan cara yang lebih efektif kepada para pelaku UMKM Desa Sirnoboyo. Terdapat 7 stand dalam acara ini yang akan kami uraikan di bawah.

Dalam Pos Branding Product di acara Sirnoboyo Entrepreneurship Day, KKN-PPM UGM dalam pos ini menjelaskan bahwa branding yang efektif tidak hanya membuat produk UMKM lebih mudah diingat, tetapi juga menanamkan kepercayaan dan loyalitas di kalangan pelanggan. Dalam pasar yang kompetitif, branding membantu UMKM untuk membedakan diri dari pesaing, dengan menampilkan keunikan dan nilai yang ditawarkan. Selain itu, branding yang konsisten dapat meningkatkan persepsi kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam strategi branding yang tepat, guna memperkuat posisi mereka di pasar dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. KKN-PPM UGM dalam hal ini di Pos Branding juga menjelaskan tentang langkah dalam membuat branding yang dikenal, UMKM harus memulai dengan menentukan visi, misi, dan nilai-nilai inti yang mencerminkan identitas bisnis. Selanjutnya, desain logo, warna, dan elemen visual lainnya harus konsisten dan menarik. Komunikasi melalui media sosial dan website harus mencerminkan identitas merek secara konsisten. Selain itu, storytelling yang autentik tentang perjalanan bisnis dan keunggulan produk dapat memperkuat citra merek di benak konsumen. Kunci sukses branding adalah konsistensi, relevansi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Pentingnya branding terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan nilai dan keunikan produk atau jasa yang ditawarkan. Branding yang efektif mencerminkan kualitas, kepercayaan, dan janji yang konsisten kepada pelanggan. Ini menjadi faktor krusial ketika pelanggan dihadapkan pada banyak pilihan dan perlu alasan untuk memilih satu produk atau jasa tertentu. Dengan branding yang kuat, UMKM dapat membangun kepercayaan dan membedakan diri di mata konsumen, bahkan dalam pasar yang sudah jenuh.

Pos Labeling packaging merupakan salah satu pos dalam rangkaian kegiatan Sirnoboyo Entrepreneurship Day yang bertujuan untuk memperkenalkan mengenai tata cara labeling kemasan yang benar pada para pelaku UMKM. Saat ini para pelaku UMKM belum optimal dalam mempraktikan labeling kemasan sesuai peraturan yang berlaku. Sehingga melalui kegiatan tersebut diharapkan para UMKM dapat melakukan labeling yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, materi yang disampaikan berupa tujuan dan fungsi dari penggunaan label, peraturan yang mengatur mengenai pelabelan di Indonesia, dan isi dari label yang harus dicantumkan. Para pelaku UMKM di Sirnoboyo menyambut kegiatan, terutama posko labeling packaging dengan antusias. Melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM sekaligus dapat berkonsultasi mengenai masalah yang dialami, serta berdiskusi mengenai pengembangan produk yang dapat dilakukan. Salah satu pelaku UMKM yaitu Ibu Arlik dengan usaha Wedang Sriwing, berkonsultasi mengenai design packaging yang dapat dikembangkan. Ibu Arlik ingin melakukan pembaruan pada kemasan produknya, yang sebelumnya adalah produk minum siap konsumsi, menjadi produk racikan wedang yang siap diseduh. Oleh karena itu, usaha Ibu Arlik memerlukan desain kemasan yang baru. Pembuatan desain kemasan yang sudah menerapkan labeling sesuai peraturan yang ada, merupakan salah satu upaya tim KKN-PPM UGM dalam menjaga keberlanjutan dari program kerja yang dilaksanakan.

Pada pos packaging dan foto produk dipaparkan materi terkait bagaimana memilih packaging yang tepat sesuai dengan produk yang diproduksi serta skala pengiriman. Packaging merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pasca produksi. Melalui pemilihan packaging yang tepat dan menarik, produk yang akan dijual diharapkan mampu menarik minat konsumen dan dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan aman. Pada materi foto produk, diberikan penjelasan kepada pelaku UMKM terkait pentingnya foto produk dalam kegiatan pemasaran terutama pada pemasaran melalui media online. Sebagai tindak lanjut dari pemaparan terkait foto produk, pada stand ini pelaku UMKM juga diberi materi terkait pengenalan aplikasi Canva sebagai alat untuk membuat desain konten visual yang lebih menarik. Pelaku UMKM juga diberikan leaflet berisi materi yang disertai QR/Link yang berisi kumpulan tutorial mendesain dengan aplikasi Canva. Pelaku UMKM juga diberikan demo singkat dalam menggunakan template desain aplikasi Canva di handphone sebagai cara instan mendapatkan desain yang menarik. Harapannya pelaku UMKM dapat membuat konten-konten yang lebih menarik dalam memasarkan produknya setelah mendapatkan materi ini.

Stand promosi melalui sosial media merupakan stand terakhir pada kategori pascaproduksi. Stand ini memperkenalkan teknik pemasaran produk melalui media sosial kepada pelaku UMKM. Materi yang diberikan mencakup tiga media sosial, yaitu Instagram, Tik-Tok, dan Facebook. Sosial media ini dipilih karena banyaknya pengguna di Indonesia dan ketiganya merupakan platform media sosial yang memang sudah sering digunakan sebagai wadah promosi. Fitur-fitur promosi yang terangkum dalam materi antara lain fitur akun bisnis, fitur marketplace, fitur group, hingga konten. Materi yang ada juga dicetak ke dalam bentuk leaflet untuk dibagikan kepada pelaku UMKM sehingga bisa mereka pelajari lebih lanjut sendiri. Karena kebanyakan pelaku UMKM merupakan kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu dengan produk UMKM yang tidak bisa dipaketkan terlalu jauh, mereka paling tertarik dengan cara promosi melalui Facebook terutama Facebook Group. Meskipun kebanyakan pelaku UMKM tidak terlalu sering menggunakan sosial media, setelah edukasi yang diberikan mereka tertarik untuk mencoba promosi melalui sosial media. Hal ini terbukti dengan beberapa pertanyaan yang mereka ajukan dan juga keinginan untuk langsung menerapkan metode promosi ini setelah acara selesai.

Stand 5 membahas dua materi sekaligus, yaitu strategi marketing berdasarkan konsep consumer behaviour dan sistem pembayaran digital QRIS. Dalam sesi ini, konsep consumer behaviour dijelaskan melalui materi strategi marketing berupa segmentation, targeting, dan positioning, serta persuasive selling presentation. Materi yang disampaikan dirancang agar relevan dengan produk UMKM sehingga mudah dipahami oleh para peserta. Respons positif terlihat dari pelaku UMKM yang antusias, ditunjukkan dengan bahasa nonverbal seperti anggukan dan diskusi dua arah yang aktif. Stand ini juga menyediakan QR Code yang dapat di-scan untuk mengakses handbook penjelasan materi consumer behavior lebih rinci, serta leaflet QRIS, sehingga peserta dapat mempelajari materi tersebut lebih lanjut kapan dan di mana saja. Hasilnya, beberapa pelaku UMKM menunjukkan minat untuk menyediakan metode pembayaran QRIS di usaha mereka, menandakan keberhasilan sesi ini dalam transformasi UMKM menuju digitalisasi pembayaran.

Pos analisis finansial bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya analisis finansial dalam pengelolaan usaha, termasuk cara menyusun laporan keuangan, menganalisis profitabilitas, serta strategi pengelolaan cash flow yang efektif. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih kompeten dalam mengambil keputusan bisnis sehingga dapat mendorong pertumbuhan usaha yang lebih berkelanjutan. Materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan relevan, disertai contoh laporan keuangan yang mudah dipahami dan diimplementasikan. Selain itu, peserta juga diperkenalkan kepada aplikasi pencatatan keuangan “Akuntansiku” yang dirancang khusus untuk perusahaan, UKM, dan UMKM. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengelola transaksi keuangan dengan lebih efisien dan mudah, serta menyediakan berbagai fitur penting seperti laporan transaksi, jurnal umum, dan pembuatan invoice secara profesional. Antusiasme peserta terlihat dari adanya beberapa pertanyaan mengenai pencatatan keuangan, mengingat sebagian besar UMKM belum menerapkan pencatatan keuangan secara teratur dan belum memahami cash flow perusahaan.

Pos Sertifikasi Halal mencoba mengedukasi para pelaku UMKM tentang pentingnya sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman, serta prosedur pembuatan sertifikasi halal melalui webste SIHALAL. Dalam sesi ini, kami mencoba mengedukasi dan meluruskan stigma masyarakat umum terkait pengurusan sertifikasi halal. Seringkali dijumpai pandangan umum masyarakat terhadap pengurusan sertifikasi halal adalah ribet, susah, prosesnya lama, butuh biaya yang besar, dan sebagainya. Di pos ini, kami berusaha menekankan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah membuat sebuah website yang semakin memudahkan pengurusan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM. Dalam sesi edukasi di pos ini, materi yang dipaparkan mencakup pemahaman dan literasi tentang sertifikasi halal yang meliputi definisi, manfaat, dasar hukum dan pentingnya memiliki sertifikat halal untuk produk makanan dan minuman. Kemudian dilanjutkan dengan materi terkait dokumen dan persyaratan apa saja yang perlu disiapkan pelaku UMKM untuk bisa mengurus sertifikasi halal. Materi selanjutnya ialah seputar tahapan-tahapan yang perlu dilakukan di website SIHALAL mulai dari membuat akun, pengisian informasi pelaku usaha dan produk usaha, pengajuan, hingga proses verifikasi oleh BPJPH. Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab dan diskusi oleh para pelaku UMKM. Sesi edukasi di pos sertfikasi halal ini diharapkan dapat mengedukasi para pelaku UMKM untuk dapat lebih memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang disediakan oleh BPJPH melalui website SIHALAL yang dengan begitu, dapat meningkatkan kualitas, menambah poin plus, dan memberikan jaminan bagi para konsumen yang akan membeli dan mengkonsumsi produk tersebut.

Share your love